Darah Madura - Sebanyak 12 calon duta besar (dubes) Indonesia untuk negara-negara sahabat kemarin (8/11) berkunjung ke kantor Badan Pelaksana-Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (Bapel-BPWS). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pembekalan para calon dubes tersebut. Sebelum bertugas ke negara tujuan, mereka mendatangi kawasan-kawasan penting untuk dipromosikan di luar negeri.
Para calon dubes disambut Kepala Bapel-BPWS Ir. Moh. Irian, M.Eng, MSc tepat pukul 09.00 sesuai jadwal. Dalam sambutannya, perwakilan calon dubes Safzen Noerdin mengungkapkan seharuusnya ada 40 calon dubes yang ikut dalam kunjungan tersebut. ”Namun, akhirnya hanya ada 12 karena sebagian harus mengikuti pembekalan lainnya,” tuturnya.
Menurut Safzen, kunjungan tersebut bermaksud mengetahui lebih dalam mengenai Jembatan Suramadu dan rencana-rencana pengembangan kawasan Surabaya-Madura di BPWS. ”Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kami bisa ikut membantu mempromosikan agar pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berjalan cepat,” ungkap Purnawirawan Letnan Jendral (TNI) Marinir tersebut. Dijelaskan, para calon dubes yang datang akan ditugaskan di Venezuela, Malaysia, New York, Aljazair, Qatar, Bosnia, Panama, Swedia, Senegal hingga Baghdad.
Menerima tamu terhormat itu, Moh. Irian segera memberikan penjelasan mengenai rencana pengembangan Suramadu, potensi-potensi di Madura yang perlu dihubungan dengan Jawa dan dipromosikan pada dunia. ”BPWS mendapat tugas mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur khususnya di kawasan Suramadu ini. Semoga pada dubes nanti bisa membantu kami mempromosikan agar pembangunan dan pertumbuhan ekonomi cepat berjalan,” ujar Irian saat presentasi.
Selain potensi-potensi yang ada, Irian juga menjelaskan mengenai rencana strategis BPWS dalam pengembangan Suramadu. ”Semua perencanaan ini berbasis koordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan pusat. Sehingga, tidak ada benturan perencanaan tapi justru mendorongnya,” papar pria asli Surabaya itu.
Pada sesi tanya jawab, sejumlah calon dubes menyampaikan pertanyaan terkait rencana BPWS. Terutama terkait eksposure budaya Madura sehingga bisa mendatangkan daya tarik dunia di bidang pariwisata. ”Apakah akan dibangun hotel yang berstandar internasional di Madura? Sebab, beberapa waktu lalu kami menyaksikan kerapan sapai, tapi kawan-kawan justru menginapnya di Surabaya,” ungkap Prianti Gadarin Djatmiko-Singgih, calon dubes untuk Venezuela yang juga keturunan Madura.
Pertanyaan lain juga disampaikan terkait kemungkinan BPWS dapat bekerjasama dengan pihak luar negeri untuk proses percepatan rencana pembangunnan dan percepatan ekonomi. Prinsipnya, para calon dubes itu menytakan kesiapannya membantu pembangunan kawasan Suramadu dan BPWS. (Nara/Mad Topek)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar