Darah Madura - Pasca ambruknya tembok dua ruang kelas di SDN Pangilen I di Kabupaten Sampang, Madura, selasa pagi kemarin, proses belajar mengajar pun menjadi terganggu. Agar tetap bisa belajar, untuk sementara waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah ini dipindahkan ke halaman sekolah.
Saat didatangi rabu pagi (07/12/2011), terlihat para siswa kelas lima bergotong royong menggangkat bangku dan kursi belajar mereka ke halaman sekolah. Sementara siswa kelas empat yang tembok kelas nya juga roboh tanpa sebab tersebut, menggotong bangku dan kursi belajar mereka ke gudang sekolah.
Meski harus belajar di ruang terbuka yakni di halaman sekolah dan tanpa atap, para siswa kelas lima nampak tetap bersemangat menuntut ilmu. Sebuah papan tulis pun dipasang oleh para guru di depan siswa yang gigih belajar ini.
Beruntung cuaca atau sinar matahari tidak begitu terik. Namun demikian tentu saja para siswa dan guru tetap cepat kegerahan di ruang bukan seperti ini. Dengan memakai buku-buku mereka, sejumlah siswa terlihat mengipasi tubuhnya sambil mendengarkan pelajaran dari guru mereka.
Menurut pihak sekolah, hal ini terpaksa dilakukan karena memang belum ada ruang kelas pengganti bagi siswa yang tembok kelasnya ambruk. Sehingga dalam kondisi semacam ini, para siswa akan dipulangkan lebih cepat karena sinar terik matahari maupun jika turun hujan.
“Ya mau bagaimana lagi mas. Kondisinya memang mengharuskan seperti ini. Daripada tidak belajar sama sekali. Makanya kami berharap pihak Pemkab Sampang dan dinas terkait (Dinas Pendidikan Sampang) segera menindaklanjuti persoalan ini”, ujar Sumarjono, Kepala Sekolah SDN Pangilen I.
Jika siswa kelas V di halaman sekolah, lain halnya para siswa kelas IV. Untuk sementara waktu mereka ditempatkan di gudang sekolah. Namun jika dilihat, kondisi bangunan gudang ini pun tidak layak ditempati. Di berbagai sudut ruangan terdapat keretakan pada tembok serta ada lobang tembok yang jebol karena termakan usia.
Kondisi ruangan gudang tersebut sama nasibanya dengan ruangan kelas lain yang dipakai oleh para siswa kelas I, II, III dan siswa kelas VI. Bangunan bekas sekolah rakyat (SR) yang dibangun tahun 1921 ini memang diharapkan segera direnovasi total demi kenyamanan dan keamanan para siswa maupun guru pengajar.
Sementara itu, Mohammad Bahri, Kasi Sarana dan Pengawasan Pembangunan Dinas Pendidkan Sampang, saat dihubungi mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi untuk membangun tenda darurat di halaman sekolah. Hal ini menurut Bahri, agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan dan ujian tengah semester yang akan dilaksanakan pecan depan.
Pihak dinas pendidikan pun berjanji akan secepatnya mengalokasikan dana renovasi total terhadap 9 ruangan di sekolah tersebut yang usianya telah mencapai 90 tahun tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, tembok dua rungan kelas SDN Pangilen I Sampang, a agi Madura, ambruk tanp sebab selasa pagi kemarin menjelang masuk kelas. Beruntung, sejumlah siswa yang berada di dalam kelas berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban. (Mad Topek)
0 komentar:
Posting Komentar