Darah Madura - Nahas menimpa Nurul Zainudin (22), guru tidak tetap (GTT) SMP Al Fahidayah, Desa Landek Kecamatan Tanah Merah menjadi korban perampasan dengan kekerasan (curas) ketika dirinya pulang mengajar, Kamis (15/12).
Akibatnya, perempuan perparas cantik itu mengalami luka bacok sepanjang 15 cm dengan dalam 5 cm di bagian punggungnya. Nurul yang juga tercatat sebagai mahasiswi semester IV jurusan Matematika Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bangkalan juga harus kehilangan sepeda motor miliknya, Honda Vario M 4393 HA dan ung tunai Rp 1,5 juta.
“Bahkan tulang belikat dan pembuluh darah korban pecah. Terlalu banyak darah yang keluar dari punggungnya. Beruntung korban langsung di bawa ke sini,” tutur salah seorang dokter jaga UGD RSUD Syamrabu Bangkalan.
Seperti biasa, Nurul yang tercatat sebagai warga jalan Zainal Alim Kelurahan Kemayoran, Kota Bangkalan itu hendak pulang usai mengajar. Tidak seorang pun yang menemani Nurul setiap berangkat atau pun pulang mengajar. Padahal, dalam setiap harinya ia harus melintasi jalur pegunungan dan persawahan yang sangat sepi.
Bagi para pelaku kejahatan, Nurul mungkin bak sebuah mutiara di pegunungan. Pelaku yang diduga lebih dari satu orang diyakini membuntuti perempuan berambut lurus sebahu itu sejak dari tempat ia mengajar.
Setiba di jalan Desa Jangkar Kecamatan Tanah Merah, pelaku menghadang Nurul. Namun sang guru muda tersebut berusaha kabur. Malang tak dapat ditolak, pelaku tiba-tiba mengayunkan sebilah celurit ke tubuh bagian belakang Nurul. Tanpa perlawanan, ia langsung tersungkur dengan tubuh bersimbah darah. Sedangkan pelaku langsung membawa kabur Vario dan uang Rp 1,5 juta miliknya.
Pembacokan yang menimpa seorang guru sukwan itu banyak menyita perhatian warga yang berada di ruang UGD RSUD Syamrabu. “Kenapa harus dibacok. Dibentak dengan ancaman celurit saja sudah dikasihkan barang-barangnya,” tutur ibu tua yang sempat melihat kondisi Nurul.
Ayah korban, Zainudin (45) ketika dijumpai di UGD nampak shock dengan pembacokan yang menimpa putrinya itu. Menurutnya, aksi yang dilakukan pelaku sudah kelewat batas. “Kenapa harus dibacok? Tapi yang penting anak saya masih selamat,” jelasnya Zainudin yang mengaku mendapat informasi dari teman kerja Nurul.
Kepala Sekolah SMP Al Fahidayah Imam Sana’i membenarkan jika Nurul Zainudin adalah guru sukwan yang mengajar bidang studi Matematika. “Kebetulan saya berada di kota (Bangkalan, Red). Jadi saya langsung ke rumah sakit,” tutur Imam.
Atas kejadian ini, sejumlah petugas gabungan Polsek Tanah Merah dan Polres Bangkalan langsung menyisir Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan Desa Jangkar. Petugas menemukan sebilah celurit dan sepasang sandal yang diduga kuat milik pelaku. “Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku,” terang Kasat SPK Polres Bangkalan Ipda Hery K di TKP. (Mad Topek)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar