Darah Madura - Aksi renang melintasi selat madura dilakukan secara solo oleh seorang atlet renang perempuan di dekat kaki jembatan suramadu. Bukan sembarang renang. Tapi ia berenang dengan posisi kaki terikat!
Matahari baru saja bersinar dari ufuk timur di pantai Sukolilo Barat, Bangkalan, Madura, sabtu pagi (24/12/2011) sekitar jam 05.30 WIB. Anita Putri, sang perenang perempuan tersebut berusaha melemaskan badannya bersiap untuk melakukan salah satu olah raga ekstream yakni berenang dengan posisi kaki terikat.
Mengambil start dari sisi Bangkalan, Anita hendak melakukan aksi renang solo menuju pantai Tambak Wedi Surabaya. Atau dengan kata lain, melintasi Selat Madura. Lokasi yang dipilih pun pantai Sukolilo Barat yang persis dibawah kaki Jembatan Suramadu.
Setelah mengikat kakinya dengan ban yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dengan sigap ia menceburkan diri ke laut. Untuk melintasi selat Madura yang memiliki panjang sekitar 5 km ini, anita hanya mengandalkan snorkel sebagai alat untuk pernafasan. Karena kakinya terikat, kedua lengannya yang Nampak kekar menjadi alat yang sangat diandalkan untuk melawan kuatnya arus laut selat Madura.
Menurut pelajar SMA Angkasa Jogyakarta ini, aksi renang solo ekstream ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap lemahnya pengawasan infrastruktur jembatan di Indonesia. Musibah runtuhnya jembatan di Kutai Kertanegara, Kalimantan, adalah contoh paling terkahir. Ia berharap pemerintah pusat maupun pemerintah setempat peduli terhadap pengawasan maupun pemeliharaan infrastuktur jembatan panjang yang ada di Indonesia.
Pemilihan Jembatan Suramadu sebagai lokasi renang solo ini karena ia tahu bahwa Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia yang baru diresmikan 3 tahun lalu.
Selain bertujuan mengingatkan pemerintah, aksi renang solo ini juga untuk mencatatkan dirinya dalam rekor musium rekor Indonesia (MURI) sebagai perenang wanita solo terjauh dengan kaki terikat.
Aksi anita ini pun mengundang kekaguman warga setempat maupun nelayan yang ikut melihatnya. Selain sejumlah jurnalis, beberapa orang warga dan nelayan ikut melihat dari dekat dengan naik perahu nelayan setempat. Menurut mereka, sangat jarang atau mungkin tidak ada perempuan di Indonesia yang bisa melakukan seperti halnya yang Anita lakukan.
Beruntung, meski arus lautnya cukup kuat, Anita tidak mengalami hambatan berarti karena air laut cukup tenang dan tidak ada ombak maupun gelombang tinggi. (Mad Topek)
Monggo ditonton videonya, gan! Klik aja ----> Renang Melintasi Selat Madura Dengan Kaki Terikat
0 komentar:
Posting Komentar