Persaingan bisnis di zaman globalisasi sekarang ini semakin ketat, kita dituntut untuk kreatif dan inovatif untuk mensikapinya. Tuntutan zaman yang semakin komplek membuat kita tidak boleh berpangku tangan hanya mengandalkan pekerjaan sehari-hari saja. Kita dituntut untuk memiliki usaha sampingan untuk menambah inkam atau pendapatan lain. Salah satu peluang bisnis sebagai alternatif penambah penghasilan kita adalah dalam bidang peternakan. Banyak jenis ternak yang bisa kita pilih sesuai dengan keahlian dan kesenangan kita.
Banyak peluang bisnis ternak yang bisa kita lakukan untuk menjadi usaha sampingan kita, dari ternak kecil maupun ternak besar, sebagai contohnya:
1. budidaya semut
2. budidaya gurameh
3. sapi potong
4. budidaya lebah
5. budidaya cacing sutra
6. budidaya jangkrik
dan lain-lain
Salah satu budidaya yang tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengurusnya adalah budidaya jangrik. Mungkin bagi sebagian orang, ternak jangkrik dianggap aneh, namun pada kenyataannya, permintaan jangkrik di pasaran sangat tinggi. Jangkrik biasanya digunakan untuk pakan burung kicauan atau untuk umpan memancing. Jangkrik juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat-obatan dan kosmetik karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi.
Cara Beternak Jangkrik
Beternak jangkrik adalah kegiatan yang gampang-gampang susah, gampang jika kita mau menekuninya, susah jika kita tidak tahu ilmu dan caranya. Sesuatu hal atau cara akan menjadi mudah ketika kita mau mempelajarinya, kuncinya adalah kita harus rajin membaca. Seperti artikel kali ini yang akan membahas sedikit tentang teknik budidaya jangkrik.
Budidaya jangkrik adalah salah satu pilihan tepat sebagai usaha sampingan, disamping tidak membutuhkan tempat yang luas, yang terpenting adalah bahwa budidaya jangkrik tidak membutuhkan modal yang besar. Untuk memulainya dengan skala kecil, kita hanya membutuhkan sekitar Rp. 100.000,- saja. Dengan uang tersebut kita sudah bisa melakukan usaha pembudidayaan jangkrik dan berpeluang untuk meningkatkannya dalam waktu yang singkat.
Memilih Indukan
Apa yang dapat Anda lakukan dengan uang Rp. 100.000,-? Pergilah ke pasar untuk membeli jangkrik sebagai indukan! Pilihlah jangkrik dewasa yang sehat yang terlihat lincah. Jangkrik yang sehat adalah ketika jangkrik berada di dinding kandang, posisinya akan menghadap ke bawah dengan ekor di atas. Belilah jangkrik Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah saja). Selanjutnya, tempatkan jangkrik pada kardus yang rapat, bisa menggunakan kardus bekas mi instan, bekas wadah televisi atau yang lainnya. Pada bibir kardus bagian dalam diberi lakban di sekeliling bibir kardusnya, yang tujuannya untuk membatasi jangkrik supaya tidak keluar, karena kaki jangkrik tidak akan bisa berjalan di atas sesuatu yang licin seperti lakban.
Sarang Bertelur
Buatlah sarang untuk bertelur jangkrik. Sarang dapat kita buat dengan menggunakan pasir laut yang lembab yang ditempatkan di dalam baki, atau nampan atau sesuatu yang berbentuk kotak dengan ukuran panjang dan lebar menyesuaikan kardus, sedangkan tingginya sekitar 2 sampai 3 cm. Tempatkan sarang pasir tersebut di dalam kardus, biarkan selama satu minggu supaya jangkrik bertelur. Sementara itu Anda harus membuat kandang permanen dengan menggunakan bahan triplek. Manfaatkan sisa uang tersebut di atas untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan.
Kandang
Kandang adalah tempat untuk memelihara jangkrik agar terlindung dari segala macam pengganggunya dan sebagai tempat untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Kandang dibuat dengan ukuran panjang 60cm lebar 40cm dan tinggi 40 cm. Seperti pada kardus di atas, kandang permanen ini juga harus diberi pembatas dengan lakban pada bibir bagian dalamnya. Buatlah kandang serapat mungkin, jangan sampai ada lobang sekecil apapun, karena jangkrik yang baru menetas nanti ukurannya sangat kecil dan dapat menyelinap ke dalam lobang yang sangat kecil. Untuk menutupi lobang-lobang kecil pada kandang dapat digunakan lakban.
Penetasan
Setelah satu minggu, jangkrik sudah bertelur pada sarang tersebut, kemudian angkat sarang dan ganti dengan sarang yang baru. Sarang yang kita angkat tadi kemudian dibersihkan, buanglah kotoran jangkrik yang berada di atas permukaan pasir tersebut dengan menggunakan bulu entog. Setelah terlihat bersih kemudian kita periksa, apakah di dalam sarang tersebut sudah terdapat telur jangkrik? Anda bisa membongkar sedikit sarang tersebut untuk memastikan bahwa di dalamnya sudah ada telurnya.
Jika sudah dipastikan bahwa di dalam sarang tersebut sudah banyak telurnya kemudian, pindah dan tempatkan pasir tersebut ke dalam selembar kain yang tebal dan lembut. Bisa menggunakan kaos bekas atau baju bekas, kemudian ikat rapat pada ujung kain tersebut menyerupai kantong. Biarkan selama 3 hari. Setelah tiga hari, buka bungkusan sarang tersebut dan lihatlah, sudah matangkah telur jangkrik. Tanda bahwa telur sudah matang adalah warnanya menjadi putih dan gelap ukurannya semakin besar dibandingkan ketika sebelum di peram di dalam bungkusan kain. Setelah dipastikan telur sudah matang, kemudian pasir diayak menggunakan saringan santan yang menggunakan kain.
Setelah telur kita dapatkan, kemudian masukan telur pada sepotong kain yang lembut dengan ukuran sekitar 30 x 20 cm. Tempatkan telur merata pada permukaan sisahkan, kain kain sekitar 5 cm untuk menutupi telur. Tempatkan kain berisi telur tersebut ke dalam kandang triplek yang telah kita siapkan di atas. Kain tempat penetasan harus selalu lembab, untuk menjaga kelembabannya bisa digunakan semprotan burung. Penyemprotan dilakukan seperlunya untuk menjaga kelembaban kain, tidak terlalu basah karena akan menyebabkan jamur pada telur. Setelah tiga hari telur akan mulai menetas, penyemprotan dihentikan sehingga anak jangkrik tidak mati. Setelah menetas semua sekitar 3-5 hari, angkat kain dan sisa cangkang telur. Biarkan anak jangkrik berada di dalam kandang.
Perawatan Anak Jangkrik
Setelah semua telur jangkrik menetas, kemudian isilah kandang dengan daun kering (daun jati atau daun pisang) sebagai tempat bersembunyi dan berlindung dari serangan musuh. Berilah pakan dengan pakan ayam aduan 521, sebelum diberikan haluskan dulu pakan agar anak jangkrik mudah untuk memakannya. Makanan tambahan berupa daun kangkung. Berilah secukupnya, jangan memberi kangkung terlalu banyak karena sisa kangkung akan membuat kandang menjadi lembab.
Minuman bisa diberikan dengan cara disemprotkan, jangan terlalu basah yang akan menyebabkan media menjadi lembab yang berakibat pertumbuhan jangkrik lambat bahkan bisa mati, karena jangkrik akan dapat berkembang dengan baik pada suhu 25-37 derajat celcius.
Setelah 25 hari, jangkrik bisa dipanen, biasanya untuk pakan burung. Setiap 1 kg jangkrik membutuhkan pakan sampai panen 1.5 kg pakan ayam aduan. Kisaran harga jangkrik saat ini, sekitar 30.000 per kg, atau tergantung daerah masing-masing.
Demikian artikel cara beternak jangkrik, mudah-mudahan bermanfaat, terima kasih atas kunjungan Anda, mohon maaf atas segala kesalahan, kritik dan saran Anda dapat dituliskan pada kotak komentar di bawah ini.
Selamat mencoba semoga sukses.
0 komentar:
Posting Komentar