Darah Madura - Konflik berbau sara terjadi di Sampang, Madura. Sebuah pondok pesantren milik pengikut Syiah, dibakar oleh warga yang tidak berkenan adanya aliran Syiah berkembang didaerah tersebut.
(Baca juga: Kisruh Syiah Sampang, Polisi Sempat Dihadang Celurit Warga)
Pembakaran menimpa pondok pesantrean milik Tajul Muluk, seorang tokoh Syiah di Desa Karang Gayam, Omben, Kabupaten Sampang, Madura. Sejumlah bangunan, termasuk madrasah dikompleks pondok pesantren ini, habis terbakar dengan cepat. Apalagi, mayoritas bangunan dilokasi ini memang bangunan semipermanen.
Pembakaran dilakukan oleh ratusan warga yang selama ini sangat keberatan dengan keberadaan ajaran Syiah di Sampang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Para penghuni pondok sudah kabur terlebih dahulu, sebelum massa datang dan membakarnya.
Menurut versi warga, mereka marah karena Tajul Muluk selaku tokoh Syiah, masih tetap mengajarkan aliran Syiah, meski sudah diperingatkan oleh warga, maupun tokoh agama setempat. Padahal ajaran Syiah inilah, yang dianggap meresahkan warga.
Pihak kepolisian serta sejumlah anggota TNI yang datang ke lokasi pun tidak bisa berbuat banyak. Bahkan petugas sempat dihadang ratusan warga yang bersenjatakan celurit, serta pentungan kayu, sebelum akhirnya diperbolehkan mendekati lokasi.
Kapolres Sampang, AKBP Solehan menuturkan, sebelum kejadian ini, pihak kepolisian beserta pemkab setempat sudah berulang kali melakukan upaya proses damai guna meredam konflik, antara kelompok Syiah dengan Sunni, atau ahlussunah wal jamaah, di Kabupaten Sampang. Namun upaya tersebut gagal, hingga akhirnya berujung pembakaran. (Mad Topek)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar