Babeh adalah nama panggilan dari pedagang siomay yang setiap sore berkeliling di sebuah kampung di pinggiran kota jakarta, sebuah nama yang simple dan mudah di ingat oleh semua pelanggannya baik orang dewasa maupun anak kecil.
Sukses yang dicapainya saat ini, tak terlepas dari perjuangan berat yang dilakukan dimasa lalu.
Setelah cukup lama berbincang akhirnya beliau pun bercerita tentang perjuangan yang dilaluinya hingga akhirnya sukses menjadi juragan siomay keliling. Berawal dari seorang petani di desa sukatani bekasi pada tahun 90 an, babeh akhirnya memutuskan untuk mengadu nasib dijakarta dengan berdagang siomay keliling.
Kondisi negara yang saat itu sedang mengalami krisis moneter tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap berjualan siomay keliling. Awal berjualan pun masih terasa sepi ungkapannya, lalu dengan kesabaran dan menjalin silaturahmi ke pembeli akhirnya banyak pembeli bermigrasi menjadi pelanggan.
Banyaknya penjual siomay sekarang ini, membuat babeh tidak bisa hanya mengandalkan hubungan emosional saja dalam menjalankan bisnisnya. Harga yang murah dan rasa yang enak pun menjadi ciri khasnya, seporsi siomay babeh hanya dibandrol 5000 rupiah murah bukan, dan itu hanya babeh saja yang berani menawarkannya.
Bukan itu saja semenjak berhasil menerapkan sistem diatas, dia pun mulai mengajak teman satu kampung untuk berjualan siomay dijakarta, alhasil sekarang babeh punya 10 penjual siomay yang bernaung dibawah asuhannya. Dengan omzet puluhan juta rupiah perbulan, dia mampu untuk menghidupi keluarganya dan membeli sawah dikampungnya.
Sampai sekarang pun babeh masih berjualan siomay keliling, namun pada musim tanam padi (nandur) dan musim panen padi, babeh kembali ke desanya untuk melihat hasil jerih payah nya selama berjualan siomay dijakarta.
Seorang pelanggan siomay babeh pun datang dan mengakhiri perbincangan kami. terlihat seperti gambar diatas.
0 komentar:
Posting Komentar